Banjarnegara, Pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2022 bertempat di aula SMK Al Fatah Banjarnegara menghadirkan guru tamu yaitu Ade Masgun Giantoro selaku direktur CV Bamboe Ayu Banjarnegara selaku pengarjin bambu.
Saat ini kerajinan bambu di Banjarnegara masih tetap menjadi tren bisnis yang cukup menggiurkan. Ketersediaan bahan baku yang melimpah serta peluang pasar yang cukup luas menjadikan bisnis kerajinan bambu di Banjarnegara ini tidak pernah surut. Bentuknya yang unik dan bernilai seni tinggi, membuat kerajinan bambu ini tak hanya disukai konsumen lokal, tapi juga mancanegara.
Meski hanya mengandalkan pemasaran secara online dan pameran, para pelaku usaha terus merasa kewalahan dalam mencukupi kebutuhan pasar. Produk kerajinan bambu di Banjarnegara ini sangat beragam bentuknya, mulai dari peralatan rumah tangga hingga aksesori rumah yang menawarkan karya seni bernilai tinggi nan unik antara lain tudung saji, nampan, piring lidi, tempat air mineral, ceting, dan masih banyak lagi.
Untuk mendapatkan hasil kerajinan maksimal, kebanyakan dari pengrajin ini menggunakan bahan baku bambu pilihan. Jenis bambu yang digunakan biasanya dari jenis petung, wulung, dan juga bambu apus yang memiliki usia cukup tua. Bambu-bambu ini banyak tersedia di daerah Banjarnegara dan sekitarnya. Inovasi dan kreasi produk juga terus dikembangkan dengan melihat berbagai macam tren yang sedang ramai di kalangan masyarakat. Seperti saat ini, model karya seni berupa aksesori rumah dengan kerajinan bambu masih banyak diburu oleh kebanyakan orang. Aksesori rumah ini bentuknya bermacam-macam, ada lampu hias, jembatan bambu, pagar bambu, meja kursi bambu, dan lain-lain.
Agar nilai bambu lebih tinggi maka perlu terobosan-terobosan, demikian juga yang dilakukan oleh Ade Masgun Giantoro selaku direktur CV Bamboe Ayu Banjarnegara yang beralamat di desa Derik RT 4 RW 1 Susukan Banjarnegara. Di tangan beliau bambu di ubah menjadi lebih berharga lagi dengan Usaha furniture bambu, Interior dan ekterior bambu, konstruksi gazebo, villa, home stay dan pengerjaan proyek wisata berbahan utama bambu serta diekspor ke Belanda, Jepang, Amerika, dan lainnya. Beliau bukan saja membuat kerajinan, tetapi juga mengajari para petani bambu untuk menanam bambu dengan benar sehingga hasilnya sesuai dengan kebutuhan pasar.
Tinggalkan Balasan