“Didiklah anakmu sesuai zamannya” (Ali bin Abi Thalib)
Anak-anak remaja yang saat ini kita temui di masyarakat sebagian besar merupakan generasi Z. Siapakah mereka? Generasi Z adalah kelompok individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka merupakan generasi yang lahir dan tumbuh bersama teknologi dan memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan.
Lantas, apa saja kekhasan dari generasi ini?
Pertama, Kebutuhan akan Pembelajaran yang Berbasis Teknologi
Generasi Z sangat terbiasa dengan teknologi dan memiliki kebutuhan untuk belajar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Mereka membutuhkan pembelajaran yang berbasis teknologi untuk menjaga minat dan konsentrasi mereka.
Kedua, Kurangnya Keterampilan Soft Skill
Walaupun generasi Z memiliki kemampuan teknologi yang baik, mereka kadang kurang memiliki keterampilan soft skill seperti komunikasi, kerja sama, dan leadership.
Ketiga, Mental Health dan Stres
Generasi Z memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Ini disebabkan oleh tekanan akademis, tekanan sosial, dan perubahan lingkungan yang cepat.
Keempat, Kebutuhan akan Pendidikan yang Personalized
Generasi Z membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat mereka. Mereka membutuhkan pembelajaran yang mengakomodasi gaya belajar yang berbeda dan memfokuskan pada kebutuhan individu.
Kelima, Isu Ekonomi dan Sosial
Generasi Z juga menghadapi tantangan ekonomi dan sosial, seperti keterbatasan akses pendidikan, keterbatasan sumber daya, dan perubahan lingkungan yang tidak stabil.
Well, untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan sebuah pendidikan yang mengadopsi teknologi dan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Selain itu, Pendidikan tersebut juga harus memperkuat keterampilan soft skill dan mengatasi masalah kesehatan mental. Pendidikan yang ada harus pula menyediakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan memfokuskan pada pembangunan keterampilan yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan ekonomi dan sosial. Karena anak kita adalah anak-anak zamannya, bukan anak kita.
Tinggalkan Balasan